Senin, 23 Juli 2012

Puzzle Of My Heart *Part 4*


#4

   Seperti biasa, siang itu, Nicky, Mark, Shane dan Bryan kumpul di markas mereka.
@Carlton Café
Mark terlihat agak lesu seperti biasanya. Seperti kehilangan cahaya hidup yang hilang entah kemana. “Mark, are you okay?” Tanya Nicky yang mengundang perhatian Bryan dan Shane. “Yeah, sedikit buruk, Nick. But, I’am okay.” Mark mencoba mengalihkan perhatian teman-temannya agar tidak khawatir. Sebenarnya dia tidak sakit, namun………
“Kenapa gue jomblo mulu ya? Padahal wajah gue kan ngalahin Tom Cruise.” Ucap Mark dalam hati. -_-“ Shane yang dari tadi ngotak-atik Iphone nya, terlihat sedikit gersah tak beralasan. Namun lain dengan Bryan, dia terlihat seperti orang yang lagi kasmaran. :O
“Lads, kalian kenapa sih? Aneh tau gak! Hari ini kalian seperti alien yang mencoba beradaptasi!” Kesal Nicky. Bersamaan, Mark, Bryan dan Shane menatap Nicky. “Tuh kan, ngeliatin gue aja sampai segitunya. Gue tau gue emang ganteng, tapi jangan segitunya juga kali.” Nicky mulai Pede mode ON!
“Gue bete ah, kalau begini terus. Gue mau pulang aja!” ngambeknya.
Mark, Shane dan Bryan dengan cepat berdiri mencoba mencegah Nicky.
“Okay, adilnya, kita sharing aja deh sekarang. Lo duluan aja Mark.” Nasihat Shane yang berhasil membuat Nicky kembali duduk dengan sedikit mendumel.

   Wajah Mark terlihat pasrah. Mungkin apa yang dibilang Shane benar. Dia mempunyai teman untuk berbagi. “Baiklah, sebenarnya gue engga sakit. Cuma………” Kata-kata Mark yang menggantung membuat teman-temannya penasaran. “To the point aja Mark.” Tegas Nicky.
“Cuma, gue udah bosen jomblo terus. Lo pada tau kan, gue ini keren. Tapi gak ada yang berani deketin gue.” Lanjut Mark. Nicky dan Shane hanya garuk-garuk kepala mencoba mencari solusi. Sedangkan Bryan hanya tersenyum tak karuan.
“Ehmm, Mark, gue Cuma mau ngingetin aja. Lo pernah dekat sama perempuan gak?” Tanya Nicky. Mark hanya menganggukkan kepala.
“SAMA SIAPA???????” tiba-tiba Bryan nanya sambil ngotot. –-“
“Santai, Bry!” ucap Shane. Tapi Mark semakin menundukkan kepalanya. Seolah tidak ingin mengingat kembali masa lalunya. “Pernah, Cuma sekali. Cuma enggak sampai jadian. Namanya Calmond Grumbly. Gue cinta banget sama dia. Sayangnya dia cuek jutek bebek, jadi gue enggak berani shoot deh.” Teter Mark. Bryan hampir jungkir balik gara-gara nahan ketawa. “Katanya lo gentle Mark?! Masa gitu aja enggak berani! Kenapa dulu lo engga minta bantuan gue aja. Kali aja kesampaian.” Ucap Bryan. “Gimana mau minta bantuan, lo nya aja sibuk ngejar si Catherine!” jengkel Mark. Bryan hanya nyengir mengingat kejadian dia ditolak si Cat gara-gara nembak pake bunga layu. xD

   “Mark, coba lo buka hati lo lagi buat yang lain. Kali aja, ada yang suka sama lo. Tapi karena elo nya juga tertutup jadinya yang tadinya suka jadi mendam perasaanya sendiri.” Nasihat Shane. “Dan penyebab lain, mungkin lo masih cinta banget sama si Grumble itu. Jadi susah untuk nyari yang lain.” Timpal Nicky. Mark terdiam mendengar nasihat kedua temannya itu. Sedangkan Bryan menyodorkannya se-cup ice cream. “Thanks, Bry.” Ucap Mark. Lagi-lagi Bryan hanya tersenyum. “Oke, gue sadar hati gue masih untuk Grumble. Gue aka coba untuk yang lain. Thanks advicenya, guys!” Mark mulai tersenyum. “Nih, minum dulu.” Ucap Bryan pada Shane dan Nicky.

   “Nah, kalau elo sendiri gimana Shane?” sebaliknya Mark yang bertanya. Shane hanya diam seperti berpikir. Ketiga temannya menunggu karena mereka tau, Shane orangnya pendiam. Jadi agak susah buat sharing masalahnya. “Baik, jujur aja. maaf Bry. Gue sebenarnya bete nunggu kabar elo dari kemarin.”
Mata Mark dan Nicky tertuju pada Bryan. “Oke oke, gue kelupaan ngasih tau lo Shane. Untung keinget sekarang.” Bryan meminta maaf pada Shane sebelum diterkam Mark dan Nicky. “Sebenarnya, gue udah ketemu kelas Chisel. Dia memang masuk kelas unggulan. Kelas X.A.” Bryan memberitahu Shane dengan agak berat hati. Entah kenapa perasaannya tidak ikhlas.
“C’mon, Bry. Elo kenapa sih? Ini kan memang permintaan Shane yang udah lo sanggupin.” Tanya Bryan pada dirinya sendiri.
“Oke, masalah Shane clear. Elo lagi Bry.” Nicky mepersilahkan Bryan untuk bercerita.
 
   “Let me guess. Pasti elo lagi kasmaran kan?? Jujur aja deh.” Tebak Mark yang membuat wajah Bryan merah padam. Shane mengernyitkan keningnya. Sepertinya dia curiga dengan Bryan. “Hehehe, sok tau ah lo Mark.” Sergah Bryan. “Jujur aja deh. Lagian enggak ada yang marahkan kalau lo emang lagi falling in love?” goda Mark. Bryan memberanikan diri menatap Shane. Namun sepertinya ada yang aneh.
***
@Book Store

   “Aku cari buku fisika dulu yaaa..” aku memisahkan diri dengan Nicole yang sedang asyik membaca novel. Nicole hanya mengangguk lalu melanjutkan bacanya kembali. Setelah menemukan buku yang kucari, aku kembali menuju tempat semula di mana Nicole barada. “Gimana, udah ketemu?” Tanya Nicole. “Udah. Kamu?” aku kembali bertanya. “Udah juga. Yaudah, langsung ke kasir aja yuk. Udah mendung juga, mom sudah nunggu di luar.” Ajak Nicole.

   “Pulang bareng yuk?” ajak Nicole. “Sebenarnya sih aku mau, hanya saja, aku harus mebeli sesuatu yang lain.” Ucapku. “Yahh, maaf deh aku gak bisa nemenin kamu lagi. Setelah ini ada jadwal les balet, makanya mom jemput sekarang. Kamu gak papa kan sendirian?” Nicole mencoba memastikan.
“Gak apa-apa kok. Kamu pulang aja duluan. Nanti telat lagi.” Aku mencoba tersenyum. Nicole segera masuk ke mobil sambil melambaikan tanganya padaku.
“Huffh, nasib nasib… mana Dad gak bisa jemput. Pak Kevin masih sakit. Aku harus pulang naik taxi lagi.” Keluhku.
Tiiiiiiiiiin!!!! Bunyi klakson mobil di belakang mengagetkan ku. Hampir jantung copot! -_- Mobil itu berjalan perlahan seperti mengikuti langkahku.
“Hei, kalau jalan hati-hati.” Peringat seseorang dalam mobil. Aku yang lagi bete, hampir naik darah. Mana lagi dehidrasi lagi. Aku menoleh menghadap kaca mobil itu sambil berteriak mencoba mengalahkan angin yang kencang.
“Maaf, saya tau saya salah.” Aku mencoba membela. Ketika kaca mobil itu turun perlahan, muncul wajah seseorang yang membuatku membelalakan mata.
“Eh Elo?? Chisel kan?” Tanya orang itu.
“Lahh, ketemu lagi ama ni orang. Ya Tuhan, mengapa hidupku menderita seperti ini.” Ratapku. “Iya.” Jawabku.
“Mau ke mana? Gue antar yuk?” tawar Bryan. “Eh, enggak usah. Aku bisa naik taxi.” Aku mencoba menyela. “Yakin? Gerimis loh. Taxi nya juga penuh tuh.” Benar apa yang dikatakan Bryan. Tiba-tiba hujan mengguyur dengan perlahan. Baiklah, aku menyerah. Ku iyakan ajakanyya. Hitung-hitung hemat. :D
***
    “Shel, temenin gue lunch dulu mau gak? Kebetulan ada Foodcourt dekat sini.” Bryan bertanya padaku. Sebenarnya kalau boleh jujur nih ya, pengen cepat-cepat pulang. Soalnya Mom udah nge-bell (*miscall) sampai lebih dari 10x. ^^” Tapi sebagai ucapan terimakasih, aku mengangguk.

   Selesai makan, aku izin ke toilet sebentar. Sebenarnya sih untuk nge-cek Hp sebentar. Ketika keluar dari toilet, aku menabrak seseorang di depan. Beruntung, Hp sudah selamat di dalam tas.
“Aduh, maaf ya maaf banget!” aku benar-benar merasa ceroboh. Aku mencoba melihat orang yang kutabrak tadi. Dan ternyata……
“Huhh, iya deh enggak papa. Cuma lengan gue keseleo nih!” ringsinya. Biar kutebak, pasti lengannya membentur tembok. -_-“
“Loh, dia kan……” aku mencoba mengingat. Namun aku tidak tau siapa namanya. “Eh, Chisela kan?” tanyanya persis seperti Bryan tadi. “Heheh, iya, kamu kan…”
“Shane, Shane Filan. Kamu ngapain di sini?” tanyanya kembali. “Lagi Lunch.” Jawabku.
“Sendirian?” Shane curiga. Dia seperti kenal dengan seseorang yang sedang duduk di sana. “Sama dia?” tunjuk Shane “Iya, benar. Sama Bryan.” Jawabku.
Shane telihat kaget mendengar nama itu. Dia hanya diam.
“Hei, kamu gak papa kan?” aku mencoba memastikan gelagatnya. Aneh sekali.
“Oh, ehm, tidak. Tidak papa. Baiklah, aku harus segera pergi. Salam buat Bryan ya.” Ucapnya datar. Shane segera berkilah bergegas pergi memutar arah. Sejenak kurasakan keganjalan tingkahnya tadi.
“OOhh, jadi namanya Shane. Nama yang unik.” Ucapku tersenyum.
***
   “Thanks ya, atas bantuannya tadi. Maaf jika merepotkanmu.” Ucapku pada Bryan. “It’s okay. Thanks juga sudah nemenin gue lunch. Hari ini gue tidak keliatan kayak orang Jomlos (*Jomblo Sejati).” Cengir Bryan. “
“Oh iya, tadi ada yang nitip salam. Namanya… aduh lupa lagi! Oh iya, Shane! Shane Filan, benarkah? Sepertinya kamu kenal dengannya.” Ucapku sebelum turun dari mobil. Tak jauh dari kelakuan Shane, Bryan tiba-tiba juga terdiam mendengarnya. “Shane? Oh ya, baiklah. Aku memang mengenalnya. Dengan baik.” Bryan buru-buru memperjelas ucapannya seolah tidak ingin membuatku curiga. “Baik, sekali lagi terimakasih.” Aku menutup pintu mobil dan di depan sudah ada Mom berdiri. “Dear, kok lama sekali?? Mom khawatir. Mom kira kamu nyasar.” “Hahaha, mom, aku kan sudah dewasa. Pasti bisa jaga diri baik-baik kok. Tenang saja.” Aku mencoba memupuk rasa cemas Mom. “Baiklah, cepat ganti baju dan segera istirahat. Dad akan mengantarmu untuk les piano.” Perintah Mom. “Baik, Mom.”

   Aku berjalan perlahan menuju kamar sambil berpikir atas kejadian tadi. Dua orang yang sama-sama baru ku kenal dengan tingkah laku aneh ketika kusebutkan nama dari salah satu mereka. Sebenarnya ada apa sih? Baiklah, dari pada pusing mikirin yang tadi, aku segera melompat ke kasur untuk beristirahat dengan perasaan menggantung.
***
   Nah loh! Ada apa itu antara Shane dan Bryan??? Kok tiba-tiba jadi aneh ya? Chisel aja pusing mikirin nya. Hhihih :D mau tau kelanjutannya kan?? Apa sih yang sebenarnya terjadi antara mereka?? Ikutin terus ceritanya ya.

Part 5. menyusuuuuuuul, bubbaaaay!! ;)

Thanks before, Bella

Kamis, 19 Juli 2012

Puzzle Of My Heart *Part 3*


#3 First Love

  
   Pagi ini, aku resmi menjadi siswa berseragam putih abu-abu. Dengan diawali pelantikan siswa baru oleh kepala sekolah, yaitu Mr. Jay yang berwibawa. Pembagian kelas sudah dimulai, senangnya, aku dan Nicole berada dalam satu kelas.
“Waah, emang cocok ya! Sehati, atuh! Dapat kelas yang samaan.” Ucap Nicole, gembira. Aku dan dia mendapat kelas X.A. Dengan wali kelas bernama Mrs. Georgina Ahern. Seorang wanita yang cantik, tinggi, pokoknya cucok deh! Jadi, buat para siswa asuhnya, ada rasa bangga lah punya wali kelas  mirip Lindsay Lohan, wkwkwkw :D Hari ini, diawali dengan pelajaran yang sangat aku sukai! Apalagi kalau bukan F-I-S-I-K-A! Namun sebaliknya yang terjadi pada Nicole. Dia hanya menopang dagunya di atas telapak tangan seolah tidak siap menerima pelajaran -_-“ Maklum, dia agak anti dengan yang namanya hitung-hitungan. Asyiknya, pelajaran ini dibimbing dengan seorang guru yang keren abislah! Dan salah satu penyebab yang membuat Nicole sedikit bersemangat. *wajarABG* -_-
  
   “Good morning, everyone!” sahut Mr.Rocco. Dia membawa lima tumpuk buku yang lumayan tebal. Nicole yang melihatnya, hampir pingsan.
“Sepertinya keren tuh buku.” Sahutku, tertarik dengan buku yang dibawa Mr. Rocco.
“Keren? Apanya yang keren, Shel? Sadar gak sih?” ucap Nicole seolah tak percaya apa yang kukatakan barusan.
“Suer deh, pasti buku dari perpustakaan Negara tuh!” ucapku ngasal.
“Sok tau, ah!” Nicole mulai jengkel. Namun tiba-tiba dia diam. Aku terheran kok tiba-tiba ini anak jadi diam seperti kena kutukan malin kundang. *abaikan.
Kuperhatikan sorot matanya. Dan menuju………………… ke seseorang di depan pintu kelas. “Exusme, sir. Maaf mengganggu. Anda dipanggil Mr.Jay ke ruangannya. Ada perlu sebentar.” Ucap orang itu. Mr. Rocco hanya menghela napas seperti kurang yakin untuk melangkah keluar. Apa tidak, boro-boro pelajaran dimulai, ngabsen aja belum!
“Baiklah, saya akan segera ke sana.”
“Nicole! Nicole! Hei ! can you hear me??” panggilku sambil melambaikan tangan di depan wajahnya. Tapi Nicole hanya senyum-senyum tak karuan seperti yang ada di RSJ sana. –-“
“Nicooooleee! Niccooollee!” panggilku sekali lagi. Namun apa yang terjadi? Sampai Mr.Rocco pamit keluar sebentar pun dia masih tak sadar!
***
   “Ke kantin yuk!” ajakku pada Nicole. Dia menyambut dengan anggukan kepala masih dengan senyum yang sama seperti tadi di kelas.
“Nicole, kamu kenapa sih? Tidak sedang sakit kan?” tanyaku sedikit heran melihatnya.
“Enggak kok. Aku gak apa-apa.” Jawabnya datar. Pesanan kami sudah tiba. Aku hanya memesan fried rice with cheese. Sedangkan Nicole hanya guava fruit saja. “Beneran nih gak apa-apa? Atau nanti ke UKS aja.” Tanyaku kurang yakin. Nicole itu aneh! Dia sih memang murah senyum, Cuma kali ini beda!
“Aku kan gak sakit, Shel.” Jawabnya. “Iya sih, Cuma hari ini kamu aneh semenjak…………” perkataan ku terpotong gara-gara Nicole semakin melebarkan senyumannya. Tatapan matanya beralih ke arah seberang kantin tertuju pada segerombolan cowok, yang menurutku itu senior kami.
“Nicole!! Kamu kenapa sih????????” teriakku kesal. Aku mulai tidak mood lagi untuk melanjutkan makan.
“Kamu mau tau kan kenapa aku jadi seperti ini?” ucapnya, menggantung. Lalu, dia menunjuk ke arah gerombolan tadi yang sedang duduk tidak jauh dari tempat aku dan Nicole berada.
“Haa?? Itu kan………”
“Iya, itu tuh, yang lagi ngelawak.” Tunjukknya membuatku terkaget. Oh my God! Maybe, she’s falling in love with him??
***

   “Nick, lo pesan apa?” Tanya Mark sambil membenarkan posisi duduknya. “Gue pesan omelete aja deh.” Jawab Nicky. “Kalau kalian?” Tanya Mark kembali kepada Bryan dan Shane. “Gue pesan sandwich.” Jawab Bryan “Gue pesan minum aja. Apple juice.” Sahut Shane yang sedang fokus pada buku di tangannya.
“Yailah, rajin amat lo Shane. Makan ya makan dulu, bro! bacanya baru dilanjutin nanti.” Nasihat Nicky disambut anggukan Bryan dan Mark.   
“Oke, thanks advicenya” Shane menutup bukunya.
***

   “Eh, Shane, elo jadi ketemu Chi.. Chi… Siapa tuh?” Bryan mencoba mengingat. “Chisel?” jawab Shane.
“O iya, Chisel! Udah ketemu blum?”
“Belum. Lagian gue juga enggak tau kelasnya.”
“Yah, masalah itu mah gampang! Gue bisa Bantu kok. Emang elo mau ngapain sih sama dia?” Tanya Bryan, penasaran.
“Minimal, gue Cuma mau bilang maaf aja atas kejadian semalam. Gue enggak enak aja sama daddy nya. Daddy dia temen bokap gue.”
“Haa?? Serius lo? Kok lo bisa gak kenal ama tuh anak sebelumnya?” kini Nicky yang bertanya. Sedangkan Mark hanya asyik mendengarkan ocehan temannya itu. Shane hanya menggerakkan pundaknya pertanda tidak tahu.
“Gue emang gak kenal sama dia.” Ucap Shane, datar.
“Eh, Lads, balik ke kelas yuk! Siapa tau, Mrs. Marry udah nunggu di depan kelas. Bisa-bisa kita diterkam lagi.” Peringat Mark membuat Bryan tertawa terbahak-bahak. -_-“
***

   “Bry, bantuin gue dong.” Pinta Shane.
“Bantuin apaan? Wani piro dulu!” canda Bryan sambil membuka bungkusan permen lollipop. Shane hanya menggembungkan pipinya.
“Iya,iya. Emang minta tolong apaan?” ucap Bryan sebelum Shane ngambek. Ckckck :3
“Cariin kelas Chisel dong. Dari kemarin gue kepikiran dia terus.” Perkataan Shane mengundang godaan Bryan. “Ciye ciye… yang lagi ehem ehem sama adik kelasnya.” Tiba-tiba wajah Shane menjadi merah padam. “Santai, aja kali bro! wajar kalau elo seperti itu. Whehehehe…” ucap Bryan.
“Yaudah, sekarang gue cari kelas dia dulu. Nama nya siapa?? Gue lupa.” Tanya Bryan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Chisela Misery. Gue rasa dia masuk kelas unggulan deh. Soalnya bokap gue pernah cerita tentang anaknya Mr.Kian yang katanya sekolah di sini juga. Gue rasa itu Chisel.” Jelas Shane.
“Nah, tu lo tau. Kenapa enggak lo aja sekalian yang cari. Hitung-hitung PDKT lah..”
“Malu ah!” sergah Shane.
“Tuhkan, gimana lo mau dapat gebetan kalau sifat malu lo belum hilang?? Malu sih emang wajib. Cuma kan ada tempatnya juga.”
“Tumben nih Bryan otakknya lancar.” Ucap Shane dalam hati. “Oke, gue capcus yaa… Kalau ketemu, gue kabarin!” Bryan berlari ke arah barat melewati kantor guru.

   “Chisela Misery…” ucap Bry dalam hati. “Gue ke kelas X.A. dulu ah!” lanjutnya sambil mengingat apa yang dibilang Shane tadi. Kebetulan, kelas X.A berada di pembelokkan koridor. Bryan yang sedang jalan sambil menatap hp nya tidak fokus melihat ke depan.

   “Brukkk!” “Yah, buku ku jatuh lagi! Mana berat banget. Padahal harus dibawa ke ruang guru yang jauhnya sampai nembus langit tujuh!” keluhku merana. Bayangkan pemirsah, buku itu setebal jaket wol yang dipakai musim dingin. *ngawur
“Eh, sorry. Gue gak sengaja. Once again sorry ya!” ucap seseorang meminta maaf di depanku. Aku tercengang mendengarnya. Sepertinya aku kenal suara ini. Serak-serak gimana gitu. Aku mendongak ke atas mencoba melihat siapa yang menabrakku. Ingin sekali aku melemparkan buku-buku ini padanya. Habisnya, udah gak tahan pegelnya.
“Hah, elo?!” ucapnya setengah kaget. Aku berusaha untuk mengibaskan poni agar dapat melihatnya. Ternyata……… O mai God! Seniorku yang garang mendadak seperti malaikat kesasar. Itu kan Bryan McFadden ><”
“Sorry ya, gue gak ngeliat ke depan tadi. Sini gue Bantu.” Cesss… rasanya itu kayak mimpi dengar dia bicara selembut itu. Ternyata apresiasiku kepadanya selama ini, salah! Menurutku Bryan anak yang baik. Buktinya dia langsung buru-buru beresin bukuku yang berserakan di lantai. “Uhh, syukurlah. Akhirnya tangan ku enggak kebas lagi.” Ucapku lega.
  
   “Thanks ya, bantuannya.” Ucapku berterima kasih padanya. Bryan hanya tersenyum seolah sedang puasa berbicara.
“Chiseeeeeeeeeeeeeeel!” teriak seseorang dari arah belakang. Aku menoleh mencari asal suara itu. Ternyata Nicole. Dia melambaikan tangan sambil berlari kecil ke arah kami.
“Chisel?” Bryan refleks seolah tidak percaya. Aku hanya mengangguk.
“Hei, Shel. Ke mana aja sih? Dari tadi aku cariin tau!” cerocos Nicole. Tiba-tiba dia terkaget melihat Bryan disampingku. “Haah? Bryan? Ngapain di sini?”
“Gue abis bantuin temen lo nih.” Jawab Bryan.
“O iya, kenalin aku Chisela Misery. Just Chisel. Ini Nicole.” Aku mengenalkan diri dan Nicole. Namun apa yang terjadi, Nicole hanya menatap Bryan tanpa berkedip! X_x “Gue………” belum sempat Bryan melanjutkan, Nicole sudah memotong. “Bryan McFadden kan?” “Iya.” Sambutnya ramah. “Husssh! Ayo balik ke kelas, Cole. Sekarang pelajaran Kimia kan?” ajakku pada Nicole. Nicole hanya mengangguk seolah tidak ingin beranjak dari tempatnya berdiri. “Bry, aku pergi duluan ya. Takut telat.” Pamitku sambil menggandeng Nicole yang melambaikan tangannya pada Bryan sambil tersenyum semanis mungkin. “Once again, thanks bantuannya.” Aku dan Nicole berbalik arah menuju kelas. Beberapa saat kemudian, Bryan juga beralih menuju ke kelasnya sambil berkata, “Jadi, dia yang namanya Chisela Misery. Beautiful girl! Pantesan Shane jadi kepincut, gue aja……” Bryan mulai ngawur.
***
   Di kelas, Mark dan Nicky sedang asyik bercanda berdua, sedangkan Shane masih fokus membaca buku yang ada di tangannya. Tiba-tiba, datang Bryan dengan agak aneh yang membuat Nicky mengernyitkan kening.
“Mark, Shane, liat deh. Bryan kenapa sih? Gue takut dia kesambet apa-apa gitu.”
“Bry, lo kenapa? Abis nyium tembok ya?” Tanya Mark setengah bercanda.
“Oh iya, Bry, gimana, udah ketemu kelasnya?” Shane menutup bukunya sambil menatap temannya itu. Namun, Bryan hanya tersenyum sambil duduk di kursinya. Dia mengabaikan pertanyaan Mark dan juga Shane.
“Oke, guys! Biarin aja dulu dia menghayal. Siapa tau, nanti segera sadar.” Kata Nicky sambil menggelengkan kepalanya. Shane sedikit curiga dengan kelakuan Bryan itu, namun apa boleh buat, dia kembali membaca bukunya dan duduk ke posisi semula dengan hati sedikit mengganjal.
***
   Jeng jeng jengggg!!! Wah wah, ada apa tuh dengan Bryan?? Kok tiba-tiba seperti orang mabuk ya?? -_-“ terus, apakah dia akan memberi tahu Shane tentang kebrhasilannya menemukan seorang Chisela Misery? Dan sebenarnya apa sih yang ada dalam fikiran Nicole jika bertemu Bryan?

Mau tau kelanjutannya, Part 4 menyusuuuul… Bubaaay! ;)
Thanks before, Bella.

Senin, 16 Juli 2012

Puzzle Of My Heart *Part 2*


#2

   “Alamat rumah mu di mana?” Tanya nya pada ku tanpa menoleh sedikitpun. Sepertinya sangat serius memperhatikan jalan. Ya iyalah, kalau nabrak gimana??? Yang ada berabe! -_-
“Di O’Connel Street, nomor 8b.” Jawabku sambil memperhatikan layar hp.
“Bisakah menolongku memberitahu jam berapa sekarang?” tanyanya kembali dengan posisi tidak berubah. Aku merasa, dia berbicara pada kaca mobil di depannya. “Tepat pukul 6 sore.” Jawabku datar. Selama di dalam mobil, aku hanya menghabiskan waktu mengoceh dalam hati. Apa tidak, sedari tadi dia nya diam saja. Seperti robot yang sedang dehidrasi di kutub utara. Mana AC mobilnya sangat dingin lagi! Setelah beberapa menit, kulihat dia ingin membuka mulut. Aku kira ingin mencairkan suasana, ternyata………… malah MENGUAP! Ya Tuhaaann!!

   “Ehm, nama mu siapa? Apa tidak kenal dengan wajahku, heh?” Tanya nya tiba-tiba membuatku yang menahan kantuk menjadi terkejut. “Aku, ehhmm, Chisela Misery. Cukup panggil Chisel. Bertemu denganmu saja tidak pernah. Bagaimana bisa kenal!” ucapku sedikit linglung mencoba menebak apa maksud perkataanya tadi.
“Oooh, Chisel. Baiklah, jika memang benar-benar tidak mengenalku, namaku…………” tiba-tiba Hpnya berdering. Sepertinya ada pesan masuk yang membuatnya menghentikan pembicaraan sejenak.
#via Message
From: Bryan
  Hei, elo ke mana aja sih? Gue abis dari rumah lo nih! Sepi amat kayak kuburan! Si Mark ngajakin ketemuan tuh di Carlton Café. Pokoknya, lo harus datang sebelum jam 7. thanks.

“Ehh, sorry Shel, aku harus buru-buru nih. Ada acara lagi. Rumah mu di mana tadi? Oh iya iya, di situ, aku ingat!” sergah nya seperti orang labil. Aku hanya mengernyitkan kening mencoba mencerna kata-katanya tadi.
“ Oh iya, sekarang siapin kantong plastik aja deh, siapa tau aja butuh. Pakai sabuk pengaman juga ya.” Ucapnya kembali.
“Ini orang kenapa sih? Dari tadi kayak orang labil.” Kesalku dalam hati.

   Ternyata benar apa yang dibilangnya tadi, sekarang aku terkapar mirip ikan terdampar. Beruntung, aku tidak mengeluarkan isi perut alias muntah gara-gara dia ngebut! So crazyyyyyyyyyy!!! Kecepatannya nyaris mencapai 160 km/jam! “Bisa kah tanpa ngebut???” teriakku sangat panik. “
“Sorry, aku punya janji sebelum jam 7. jadi, sangat terpaksa harus begini.” Katanya datar.
***
   Aku menghela napas, mencoba kembali menghirup oksigen. Keadaan ku agak drop, gara-gara tadi. Sebelum turun, aku mengucapkan terimakasih padanya sambil mencoba tersenyum tipis.
“You’re welcome. Maaf, jika tadi membuatmu takut dan pusing. Tapi waktuku mepet banget! Oke, aku langsung balik ya. Bye.” Sahutnya bernada minta maaf atas kejadian tadi. Di depan pintu gerbang, terlihat daddy berdiri seperti pak satpam penjaga rumahku. Masih terlihat rapi memakai jas kantornya pertanda mungkin daddy juga baru balik.
“Hei, dear. Maaf ya, dad benar-benar tidak bisa jemput kamu. Oh iya, tadi dad lihat kamu diantar ya? Sama siapa?” pertanyaan dad menggantung membuatku terdiam sejenak. Oh iya, aku tidak tahu siapa nama orang itu!
“It’s okay dad. Tadi kakak kelas yang nganterin aku. Cuma lupa siapa namanya.” Aku menjawab sambil cengar-cengir.
“Dad, aku lelah sekali. Aku duluan masuk ya dad. Good nite.” Ucapku meninggalkan daddy yang berbalik arah menuju garasi mobil.
***
@Carlton Café

   Di barisan meja nomor lima berbentuk bundar, sudah ada Nicky, Mark, dan Bryan yang sedang menunggu satu orang teman mereka lagi. Sekitar sepuluh menit kemudian, tiba-tiba muncul seseorang mengenakan baju kasual dan topi berwarna biru tua.
“Ini dia orangnya. Dari tadi ditunggu akhirnya muncul juga. Dari mana aja sih lo, Shane?” cerocos Bryan mirip emak-emak yang keilangan anak -_-
“Ya elah, c’mon Bry, santai aja. Lo juga baru nyampe. Cuma dua menit lebih dulu.” Sergah Nicky disambut cekikikan Mark. Bryan hanya memanyunkan bibirnya seolah tidak terima apa yang dibilang Nicky.
“Sorry, guys! Tadi abis nganterin seseorang. Jadi agak telat. Untung rumahnya gak terlalu jauh dari sini.” Ucap Shane sambil duduk.
“Seseorang atau gebetan baru?? Wkwkwk” goda Mark yang membuat Shane salah tingkah. “Sok tau, lo Mark!” bela Shane mencoba memperbaiki sikapnya. “Emang ada apaan sih? Sepertinya penting banget?” lanjut Shane. “Gak terlalu penting sih, Cuma pengen ngumpul-ngumpul aja. Gue kangen saat-saat seperti ini.” Jelas Mark mulai puitis. Shane memalingkan wajahnya menghadap Bryan. “Sorry, bro! Gue cuma iseng doang.” Sahut Bryan dengan muka jail. “Ya Tuhaaan.. parah lu Bry! Seenggaknya gue enggak harus negbut sampai-sampai buat anak orang jantungan.” Sesal Shane mengingat kejadian lalu. “Emang, negbut sampai kecepatan berapa?” Tanya Nicky yang mulai tertarik dengan ucapan Shane tadi.
“ehmm, nyaris 160 km/jam.”
Mark yang sedang minum cappuccino late hampir tersedak mendengarnya. “Apa? 160?? Amazing ! Kalau gue sih palingan udah muntah. Hebat banget itu orang yang lo anter.”
“Iya, cuma gue kasian aja. Tadi mukanya pucat banget.” Sesal Shane, mendalam.
Setelah melewati satu jam melepas rasa rindu bersama, Shane yang sedari tadi risau izin pamit.
“Guys, gue balik duluan ya. Capek nih, besok ada pelajaran IPU lagi!” ucap Shane yang dari kecil memang gak suka pelajaran IPU. “Oke, perlu gue anter gak? Sekalian nebus kesalahn gue tadi.” Tawar Bryan yang mulai merasa bersalah. Memang sih, dia itu jarang banget jailin Shane. Jadi, agak gimana gitu. “Gak papa kok, Bry. Cuma gue gak mau ini terulang lagi. Intinya kasian yang gue anter tadi.” Sahut Shane ramah.
“Tunggu! Yang lo anter cewek apa cowok???” Tanya Nicky.
“Cewek.”
“Ya udah, gue balik ya. Nite, guys!” Shane berjalan agak lunglai. Sebenarnya dia tidak lelah, hanya kepikiran tentang si cewek tadi yang dia antarin. Soalnya, Shane jarang banget ngebut seperti tadi.
“Semoga besok gue ketemu Chisel.” Harap Shane dalam hati.
***

Nah, sudah tau kan siapa yang ngaterin Chisel? Sekarang, Shane nya yang galau gara-gara Bryan tadi. -_-“ Terus, apa sih yang mau dilakukan Shane esoknya sampai-sampai berharap bakal ketemu Chisel?
Ikutin aja ya cerita selanjutnya, Part 3 menyusuuuuuuuuuuul ;)

Thanks Before, Bella.



Puzzle Of My Heart *Part 1*



#1 Mos Dimulai ^_^

   Hari itu dimulai dari lengkingan peluit seorang lelaki berperawakan tinggi dan besar. Dia terlihat sangat sibuk bahkan tidak mempunyai sedikitpun waktu untuk menjawab panggilan temannya. “Kepada seluruh peserta MOS, segera berbaris rapi di lapangan basket!” perintahnya lewat TOA yang menggantung di lengan kanannnya. Oh iya, kenalkan, namaku Chisela Misery. Just call me Chisel! Saat ini, aku adalah salah satu calon siswa baru di sebuah sekolah yang berpredikat unggulan, yaitu SMA NEOCLASSICAL! Rasanya itu seneng banget bisa lulus tes di sekolah ini! Ada sedikit rasa bangga sih bisa lolos diantara sekian ribu orang yang mencoba masuk juga. Hehehe… Sekarang, aku sedang mengikuti kegiatan wajib yang dilaksanakan hampir di seluruh sekolah. Ya, masa orientasi siswa atau yang lebih dikenal dengan sebutan MOS! Terkadang, MOS itu menjadi momok yang mengerikan bagi para siswa baru. Apa tidak? Banyak kejadian dalam bahasa sinetronnya “senior menganiaya juniornya” >_< Oh noooooo!!!!!! Semoga, tidak dengan MOS yang kujalani tahun ini :>

   “Hei! Mengapa melamun? Cepat menyusul ke barisan sebelum saya menarikmu segera!” aku yang tanpa sadar sedang imagine, hampir mengalami “jantung copot” gara-gara pekikan itu! “Ya Tuhan! Untung enggak dihukum! Ngapain juga sih pake acara ngayal, Shel!” aku memarahi diriku sendiri. Tanpa ba-bi-bu-be-bo.. Aku segera ngacir berbaris tanpa menoleh sedikitpun. Alhasil, gedebugdungces! Tanpa sadar aku menabrak seseorang di depanku. Dari atas, sebuah buku lumayan tebal bersiap menerjang kepalaku. Aku sudah pasrah, yang dari tadi sudah apes. “Mmm.. mmaaaaff. Saya tidak sengaja.” Ucapku terbata-bata seolah sedang menghadapi seorang guru sejarah waktu masih SMP yang berkumis tebal. Namanya Mr. Boris! “It’s okay, lain kali hati-hati. Peserta MOS ya? Ku rasa sebaiknya segera berbaris sebelum Bryan menghukummu.” Kata-kata itu seolah memperingatiku namun entah mengapa sangat lembut. Bahkan dia tidak marah. Jelas-jelas aku yang salah. Dengan menunduk sambil berlari kecil kuucapkan terimakasih pada orang itu tanpa melihat wajahnya siapa dia.

   “Hei, elooooooo!!! Mau ke manaa???” Tanya seorang senior dengan menatapku sangat garang! Cesssss…. Kok tiba-tiba lemes banget ya ni badan? :< “Tau gak? Elo itu telat hampir 10 menit! Dan jelas, itu bukan perilaku disiplin!” Bentaknya kembali membuatku kembali menciut seperti es yang dikasih formalin! “Bryan! Udah lah! Bahasa kamu itu juga bukan menunjukkan sikap yang baik. Pakai ela-elo!” peringat teman disebelahnya. “OOhh, ternyata ini yang namanya Bryan. Galak banget ni orang!” kesalku dalam hati. “Loh, kamu juga peserta MOS ya? Kok telat sih?” Tanya temannya Bryan yang bernama Nicky. “Maaf, kak. Tadi, aku …..” belum lagi aku selesai bicara, sudah dipotong sama Bryan! “Ahh, udah ah! Biar hemat waktu, pompa 10 kali! Cepet!” Nah kan! Feeling aku benar! Pagi-pagi udah dapat sarapan lagi! “Kalau sudah selesai, cepat cari barisan kamu! Sebentar lagi ada pengarahan dari ketua panitia. Kalau sampai ketauan sama itu ketua ada yang telat, abis dah gue!” keluh Bryan seperti menyalahkanku.

  Hari ini ada pembagian kelompok yang dipandu oleh ketua panitia acara. Kebetulan, aku masuk ke dalam kelompok yang bernama “Angle’s Wings”. Setelah diberi kesempatan untuk saling berkenalan, aku ketemu sama orang yang paling nyebelin se-jagad raya! Cewek yang satu ini dilihat dari wajahnya kemayu-kemayu gimana gitu.. Cuma, jika diteusuri lebih dalam lagi, orangnya super duper j-u-t-e-k! Bayangin aja, betapa malunya aku ketika menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan nya, tapi malah dikacangin! Rasanya itu, pengen lari ke toilet, cuci muka, langsung tidur! *abaikan Namanya, Flo Caroline.

   Okay, kembali ke topik sebelumnya. Hari ini juga kita banyak menghabiskan waktu di ruangan. Paling-paling ada pengenalan seluk-beluk sekolah dari para guru. Sebelum itu, ada acara perkenalan para panitia acara. Yang kuingat, si ketua panitia, namanya Mark Patrick Feehily. Menurutku dia unyu, ganteng, charming, bla.. bla.. dan blaa….  lanjut! Terus ada yang namanya, oh iya! Si galak, Bryan McFadden -_- dan si bijak Nicholas Byrne. Itu doang, abisnya Cuma mereka bertiga dari sekian banyak panitia yang paling ganteng! Kegiatan ini dilaksanakan hanya 1 hari. Jadi, paginya pembukaan sorenya penutupan. Dari jauh, terlihat sosok bayangan. Bukan jin! Melainkan Bryan si muka galak! Takut kenapa-kenapa, let’s ngaciiiirrr!!
***

   “Lega ya, udah selesai MOS! Jadi enggak kepikiran yang tidak-tidak lagi.” Sahut sahabatku yang bernama Nicole Rose. Jangan salah loh! Kami memang baru bersahabatan, gara-gara Nicole nolongin aku ketika aku nyaris terpeleset di koridor kelas yang sedang dipel penjaga sekolah! Kalau tidak ada dia, mungkin setiap hari aku bakalan nutupin muka pakai sapu tangan biar pada tidak mengenaliku lagi! “Iya ya, beruntung tidak ada yang jail-jail, kecuali…………” timpalku menggantung membuat Nicole penasaran. “Kecuali apa????” “Kecuali, si Bryan McFadden itu! Senior sok ganteng dan sok unyu! Padahal masih banyak cowok yang lebih charming dari dia!” ucapku sedikit merasa jijik jika mengingat nama Bryan.  Nicole hanya tertawa kecil sambil menggodaku, “Awas loh! Siapa tau kamu kecantol sama dia! Wkwkwk..” Lahhh, ni orang juga nyebelin ya! Aku hanya menggembungkan pipi sambil memanyunkan bibir, mirip Donald Bebek!

   “Pulang sama siapa, Shel?” Tanya Nicole padaku. “Sepertinya pulang bareng Pak Kevin. Supir aku. Kamu?” Tanya ku kembali. “Sama.. eh, aku udah dijemput sama mom! Sorry ya Shel, aku duluan. Atau kamu mau bareng aku aja, gimana?” Nicole menawarkan. “Tidak usah, nanti kasihan pak Kevin. Kamu duluan aja.” Sebenarnya sih aku mau aja pulang sama dia. Cuma, nanti pak Kevin gimana? “Baiklah, aku pulang duluan ya. Bye…… see you tomorrow, Chisel Misery!” Nicole melambaikan tangannya sambil tersenyum manis. Aku membalas lambaian tangan Nicole sambil tersenyum tipis.

   Sambil menunggu pak Kevin, aku mencari tempat duduk. Tidak jauh dari gerbang sekolah, terlihat sebuah halte bus yang memang dipersiapkan  untuk para siswa. Iseng-iseng, kuperiksa isi tas dan ternyata menemukan sebuah novel yang belum selesai kubaca. Judulnya “17 Days in Ireland”. “Wah, kebetulan dari pada bete nungguin pak supir, mending selesain baca novel nih!” girangku dalam hati. “Hei, enggak pulang?” kejut seseorang dari arah samping. “Ohh, kamu! Yang tadi pagi nabarak aku kan?” apaaa?? Nabrak??? Ya Tuhaaan, kenapa yang itu harus dibahas lagi?? “Ha.. apa? Nabrak?” tanyaku seperti orang idiot yang habis nyium tembok! “Iya.” Jawab orang itu sambil tersenyum. Nyesss banget ngeliat senyumnya. Tiba-tiba, Handphone ku bergetar. Sebuah pesan masuk dari daddy Kian. “Hallo, dear. Maaf menunggu lama ya di sekolah baru kamu. Tadi daddy baru dapat kabar,  bahwa pak Kevin masuk rumah sakit gara-gara penyakit diabet nya kambuh lagi. Jadi, kamu bareng aja ya sama teman yang lain? Dad gak bisa jemput kamu, kerjaan numpuk di kantor. Mommy kamu sibuk ngurusin si Koa. Once again, daddy minta maaf ya sayang.” Apa? Jadi, ceritanya aku pulang nebeng? Atau jalan kaki? God!!! “Heh, ada apa? Kok wajah kamu cemas sekali?” Tanya orang itu kembali. “ehh, ini, supirku masuk rumah sakit dan dad sibuk kerja, jadi aku pulaanggg…” aku mencoba tegar. “Oh, bareng aku aja! Kebetulan aku bawa mobil, so we can go home together!” ucap orang itu menawarkan. “Serius?” “Seratusrius! Ayo buruan, nanti keburu malam.” Catatan sejarah hidupku pertama kali masuk SMA! Diantarin sama orang misterius yang belum kuketahui identitasnya namun dapat meyakinkan hatiku! Ciri-cirinya, dia handsome banget, manis, charminglah. “Ayo, masuklah. Silahkan.” Ucapnya ramah. Tanpa disadari, tanganku gemetaran ketika hendak membuka pintu mobil. Tanda-tanda apa ini??
***
Nah, penasarankan? Siapa sih orang yang nganterin Chisel itu? Kok, ramah banget ya? Padahal gak kenal. Terus, kenapa si Chisel gemeteran? Mau tau kelanjutannya, ikutin aja ya part2 nya ;) segera menyusuuuuul!

Thanks before, Bella


  

Jumat, 06 Juli 2012

@WestlifeIndo Interview (4th July 2012) @DreamersRadioID

Assalamu'alaikum, Wr.Wb.

Hi, Everyone :) I come back! Hari ini saya akan posting mengenai "Interview on-air para admin @WestlifeIndo yang kece dan seksih di @DreamersRadioID!" -_-" lets cekidot! 

Interview ini berlangsung pada hari Rabu, 4 Juli 2012 dengan peserta *maksudnya dengan 4 orang admin @WestlifeIndo yaitu, kak Shahnaz Mulla, kak Ninis Tahir, kak Ivi Agrina, dan kak Reisha. Ditemani dengan DJ @demasryan :) Mulai dari awal on-air biasa aja, cuma pas udah beberapa waktu berjalan, ada seseorang admin yang ngaku-ngaku NARSIS+SEKSI! *emang.iya.sih -_- . Pokoknya, Ruangan itu seperti dipenuhi oleh suara dia! hebooooh, boo! :O *peace Siapa sih?? Jengjengjreengggg, dia adalah kak NINIS! Ampuuun, mungkin DJ-nya cuma geleng-geleng kepala aja kali ya waktu itu --". Apa-apa kalau ditanyain jawabannya ada kata-kata seksi, seksi, dan seksih! >3< #plaakk! 



Yang saya beri tanda panah merah, itu adalah kak Ninis! Lihat itu gayanya, menurut dia itu sih, seksi -_- . 
Oke, tinggalkan dulu si Ms.Seksi. 

Nah, waktu interview , juga ditanya tuh berapa kali Westlife konser di Indonesia, yaitu sudah 5 kali! *prookprokk =) . Abis gitu, ditanya juga sama Dj-nya, "Dari kelima konser itu, siapa yang sudah datang kelima konser tersebut?" dan ternyata kalau enggak salah, kak Ivy yang lengkap! Keren banget ah! :) 

Tapi, saya dengar nih, ternyata Dj-nya bilang kak Reisha lebih seksi dari pada kak Ninis. :p. Wahhahaha, #Jleb banget! #peace kak ._.v. Abis gitu, mereka berempat juga ditantang nyanyi buat siapa coba??? Buat, DJnya!        -______________-". Lagunya adalah I Wanna Grow Old With You :') Kata kak Shahnaz nih, suara mereka terdengar merdu karena kak Ninis enggak ikutan nyanyi, HAHAHA! XD, #pantesan *eh. 

Diakhir-akhir sekmen, mereka diminta sama DJ-nya buat sampaikan pesan-pesan buat Westlifers! Yang paling keren nih menurut saya, pesannya adalah "Don't be sad, westlifers, walau Westlife sudah Spilt Up, tapi kita tetap bersama/ada." Kurang lebih gitu *tepuktangan *prookprook, tapi saya lupa siapa yang bilang -_-" Hehe.. (y)
Baiklah, mungkin hanya itu saja yang bisa share, maaf jika ada kata yang salah, and Bubayyyy :) 


(Kiri ke Kanan) --> Kak Ivy, kak Shahnaz, kak Ninis, kak Reisha


Senin, 02 Juli 2012

Westlife Narsis

Hallo sobat :) Hari ini saya akan share foto-foto Westlife "narsis!"
hehehe.. Lets enjoyed


Mark Feehily :)






Shane Filan :)









Nicky Byrne :)




Kian Egan :)






Brian McFadden :) 
X-Westlife






Westlife :)






 Sekian, Salam WeLoWe (We Love Westlife) ^_^

3rd July 2012 Of Westlifers Memories

Hallo, everyone! Hari ini saya akan share mengenai tanggal 3 Juli 2012!
Mungkin, sebagian anda akan bertanya-tanya "Apaan sih, enggak penting tanggal 3 Juli dibicarain!" maybe, but bagi suatu kalangan hal itu sangat berarti. Simak dengan baik mengapa saya membuat post-an seperti ini khususnya Westlifers! :)



Bagi anda yang sudah membaca post-an saya 2 Juli kemarin, pasti ingat. Tanggal 3 Juli 1998 adalah tanggal di mana Westlife dibentuk. Dan besok, adalah tanggal 3 Juli 2012 di mana Westlife genap berumur 14 tahun. Namun, sayang, Westlife telah membubarkan dirinya pada tanggal 23 Juni 2012. Dan otomatis 23 Juni 2012 adalah Hari GALAU WESTLIFERS S-E-D-U-N-I-A! :'( #FlashBack
Para Westlifers termasuk saya, pasti akan  merasakan kesedihan esok hari. Walau tidak terlalu dalam. Di saat ingin merayakan Bornday nya Westlife, tapi mereka sudah terpisah secara Band. *ambilTisu. Mungkin, lebih fokus ke acara Borndaynya Shane Filan pada tanggal 5 Juli nanti. Yang diharapakan, setidaknya membuat sesuatu untuk memperingati 3 Juli itu. Namun, maaf, ternyata sampai sekarang masih adem ayem. Jujur, saya sedih sekali. (maaf terbawa suasana) :( Semoga, the Lads masih mengingat 3 Juli ini. (pasti!) Tapi saya salut sekali dengan westlife. Walau sudah bubar, tapi Fans mereka semakin bertambah. Seperti teman saya, yang kemarin malam jadi Westlifers setelah mebaca post-an saya tentang personil Westlife. Dan dia jatuh cinta pada Nicholas Bernard James Adam Byrne *PanjangBener :') *terharu.

Senang banget, teman Westlifers saya bertambah. hehe.. Wishes aja supaya besok para Lads On Twitter ya, amin :) semoga mereka tetap menjadi Lads yang solid walau tidak satu panggung kembali. amin amin.

for Westlife: Happy Bornday to you, 14th years old. Westlifers still to love you ;)

Salam, WeLoWe (We Love Westlife) ^_^ Maaf jika ada kata-kata yang salah.


Minggu, 01 Juli 2012

Personil Westlife


Assalamu'alaikum, Wr.Wb

Jeng jeng jeng.... foto apaan ni?? Westlife?? apaan tuh?? 
Mungkin diantara berjuta-trilliun orang, masih ada yang belum mengenal siapa yang ada di dalam foto di atas. Maaf sebelumnya, tapi yang tak tahu mereka bisa dibilang K-A-M-S-E-U-P-A-Y! -_-V *peace. 

okeh, langsung aja "To The Point" mereka adalah BoyBand The Best IN THE WHOLE WORLD! Kenapa saya bilang seperti itu? Karena mereka ganteng, unyu, keceh, mm.. apa yaa.. oke saya tau ini gak nyambung, lupakan -_- Westlife adalah BoyBand asal Irlandia yang terbentuk pada tanggal 3 Juli 1998. Pada tahun itu, westlife mulai berkeliling dunia untuk performence mereka *tepuktangan prok..prok.. oke tadi iklan =D
Terus, siapa saja sih personilnya?? biasanya remaja putri paling fanatik ama yang beginian, wkwkwkwk ^^V
okeh, saya akan memperkenalkan mereka dengan sedikit ulasan.

Personil Westlife: 
1. SHANE STEVEN FILAN
  Ya Allah, ini orang udah handsome, keceh, unyuuuu lagi.. wkwkw biasa, maklum saya penggemar (BERAT) nya Shane. Bagaimana jika saya kesampaian bertemu dia ya?? *curhat udah saya borgol mungkin si Shane biar gak kemana-mana! bercanda, hehe. lanjut, capcus..

Nama Lengkap: Shane Steven Filan (Shane/Trigger/Shorty)
Bornday: 5th July 1979, Sligo.
Lagu Kesukaan di Westlife: Fool Again. hiyaaa!!! sama sama saya dong Shane. kata Shane, lirik di Fool Again itu menyentuh banget. romantic men!
Pelajaran yang disukai: Matematika dan Bahasa Inggris. Shane jago pelajarn Match! WOW.
Hobi: Berkuda. Teman-teman khususnya Westlifers nih, pada ingat gak Video Clip Bop-Bop Baby? nah di video itu Shane menunggai kuda! keren ah! 
Fakta tentang Shane: Kalau di kamar mandi, Shane paling suka nyanyi I Want It That Way dari Backstreet Boys. ckck, kok sama sama saya ya?? memang jodoh sama Shane *eh wkwkw

2. NICHOLAS BERNARD JAMES ADAM BYRNE

 oke, nicky terkenal stylish di Westlife. dia juga sering dibilang "a sexi men". why? lihat aja tuh gaya bibirnya. ngalahin Lindsay Lohan, wkwkw. di westlife, Nicky satu-satunya personil yang mempunyai nama yang PANJANG BANGET! N-I-C-H-O-L-A-S-B-E-R-N-A-R-D-J-A-M-E-S-A-D-A-M-B-Y-R-N-E.

Nama Lengkap: Nicholas Bernard James Adam Byrne (nicky/)
Bornday: 9th Oktober 1978, Dublin.
Lagu Kesukaan:  Flying Without Wings (saya merinding dengar lagu ini. Suara mereka keren banget!)
Pelajaran yang disukai: Bahasa Inggris dan Geografi. (ssttt.. Nicky kebalikan dari Shane loh! dia gak suka matematika!)
Hobi: Shopping 
Fakta tentang Nicky: Nicky paling takut naik lift (hah?)

3. MARK MICHAEL PATRICK FEEHILY


 ini dia, si mata biru yang mempesona rata-rata para westlifers. Lesung pipi dan warna lensa matanya yang menyihir para remaja putri seolah Pangeran Caspian menyihir pandangan Susan di film Narnia 2c kck. loh, kok malah ngomongin film?? ngawur! hehe, next. 

Nama Lengkap: Markus Michael Patrick Feehily (Mark) 
Bornday: 28th Mei 1980, Sligo
Lagu Kesukaan di Westlife: Flying Without Wings
Pelajaran Kesukaan: Bahasa Perancis dan Ekonomi
Hobi: ssttt.. Mark suka curhat sama teman loh. (kenapa tidak curhat sama saya saja Mark? hehe)
Fakta tentang Mark: Setiap kali pergi, Mark yang paling gampang tidur dan suka ngorok. (i wanna laugh!)

4. Kian John Francis Egan


 Nah, kalau Kian ini menurut saya mirip sama pemain utama Home Alone yaitu KEVIN MCCALLISTER. eitts, tapi Kevin McCallister waktu kecil ya. :) coba deh dibandingin, pasti rada mirip. 

Nama Lengkap: Kian John Francis Egan (Kian)
Bornday: 28 April 1980, Sligo
Lagu Kesukaan di Westlife: Fool Again (waaa, sehati sama saya dan Shane rupanya!) 
Pelajaran Kesukaan: Kesenian
Hobi: Manggung bersama Westlife (Jempol!)
Fakta tentang Kian: Kebiasaan buruknya suka menggigiti kukunya! (ckckck...) 

5. Brian Nicholas McFadden




jeng jeng jeng... Ini dia Rajanya JAIL! Brian orangnya kocak, ceria, dan super super superman! ehh, maksudnya Super duper JAIL! rata-rata teman-teman di Westlife nya pada kena batunya. ckckck, KDRT kamu Bri! eh, apaan KDRT? emang rumah tangga apa?? oke abaikan saja. -_-

Brian adalah X-Westlife atau Mantan personil Westlife. sebelum keluar dari Westlife, namanya adalah Bryan. namun, setelah keluar dari Westlife, namanya berubah menjadi Brian. Dia keluar dari Westlife 9 Maret 2004 dengan salah satu faktornya adalah ingin melebihkan waktunya bersama keluarga (mungkin juga tuntutan dari Kerry Katona, mantan istrinya). Sangat disayangkan, but itu haknya. Still to Smile :)

Nama Lengkap: Brian Nicholas McFadden (Brian/Deutzy)
Bornday: 12 April 1980, Dublin
Lagu Kesukaan:  Something Stupid (Frank Sinatra) 
Pelajaran Kesukaan: Bahasa Inggris
Hobi: Belanja (sehati sama Kian, wkwkwk)
Fakta tentang Brian: Bryan adalah personel Westlife yang paling sering minjem uang dari temannya, karena dia paling sering kehilangan dompet atau tidak membawa uang. (sengaja tuh Brian. -_-)

Oke deh, teman-teman. Sampai di sini dulu perkenalannya. Kapan-kapan disambung lagi, okeh! 

Salam, WeLoWe (We Love Westlife) ^_^